Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan membuat langkah-langkah terhadap pelaksanaan new normal, khususnya kembali membangkitkan perekonomian daerah.

Hal ini disampaikan Wakil Nasrul Abit dalam acara Halal bi Halal via Video Conference (Vicon) dengan untuk menyambut “New Normal Minang Tourism” Minang dan sektor UMKM di ruang kerja Wagub pada Selasa (26/5).

Wagub menyampaikan, memasuki era new normal, sektor UMKM yang selama ini dipermasalahkan, yakni sektor pertanian, pertambangan dan . Ketiga hal tersebut nantinya akan masuk ke dalam pertimbangan Pemprov, sementara sektor akan terus didorong.

“Kita perlu menyuport dalam permodalan UMKM yang sudah terdata terbukti berdagang dan usaha. Kita perlu pendataan yang jelas jenis usaha yang sudah berbadan hukum. Di era new normal langkah yang kita ambil adalah halal, tentu ke depannya nanti semua kita sesuaikan dengan 19 kabupaten/kota terkait dengan wisata halal tersebut,” kata Wagub Nasrul Abit.

Wakil Gubernur mengatakan, bahwa wisata halal dengan new normal akan ada perbaikan juga salah satu contoh biasanya kita makan di restauran ada kobokan. Di era new normal tidak berlaku lagi kobokan.

Di era ini harus menyesuaikan protokol Covid begitu, masuk restauran kita harus cuci tangan, ada musholanya kemudian WC, artinya di dalam wisata halal yang pertama secara juga halal sesuai fatwa MUI dan ini yang harus kita terapkan.

“Untuk ke depan kita akan melakukan pembinaan seperti memproduksi pangan, produksi pertanian, tidak boleh terhenti. Kita punya 2,8 ton produksi untuk Sumbar dan konsumsi 1,1 ton, ini masih cukup banyak dan sisanya akan membantu Riau dan Jambi. Produk-produk UMKM hasil tanaman pangan ini nanti yang kita dorong. Ke depan tentu kita mengharapkan untuk pemasarannya dilakukan secara online, karena di era new normal ini tidak ada lagi berhadapan dengan orang ke orang, harus menjaga social distancing dan physical distancing. Tentu generasi milenial atau generasi muda akan mengambil bagian ini untuk melakukan proses mulai dari bahan baku, produk jadi dan pemasaran dianjurkan kita masuk ke era teknologi,” ungkap Nasrul Abit.

Sementara menurut , harus berhati-hati dalam menata new normal ini, karena dalam keuangan kita harus pastikan mampu untuk menghadapi suatu tatanan baru dalam dunia usaha yang akan cukup bergejolak dalam beberapa bulan ke depan.

“Kita akan beradaptasi terhadap realita baru, normal baru karna ini sudah menjadi terminologi, dulu dipakai di sektor keuangan, sekarang UMKM juga harus beradaptasi dan di saya lihat adaptasi dari UMKM luar biasa, seperti rendang selain rasanya, bentuk kemasannya juga bagus,” ujar Sandiaga.

Selain itu sandi juga berpesan, bahwa Sumatera Barat ini sangat tergantung pada pariwisata dalam sektor , untuk itu harus disiplin, mudah-mudahan kita secara bertahap merelaksasikan parawisata Sumatera Barat semakin maju.

Menurutnya, pariwisata sekarang harus fokus pada segmen-segmen tertentu minsalnya, pariwisata halal, ekowisata, jadi bukan lagi mengejar kuantitas, tetapi mengejar kualitas parawisatanya.

No tags for this post.

Related posts