Gubernur sumatera barat Irwan Prayitno mengunjungi peternakan sapi lokasl Bali-Pesisir (Basir) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Air Runding, pasaman Barat cukup baik. Ternak sapi tersebut terlihat terus berkembang.
Gubernur menuturkan, saat ini jumlah sapi yang terdata sebanyak 374 ekor. Awalnya, sapi-sapi tersebut adalah bantuan dari pemerintah pusat yang diberikan pada tahun 2015 lalu sebanyak 400 ekor sapi bali. Namun, ada wabah Jembrana, banyak sapi yang mati.
Kemudian, ada gagasan dari Dinasi Peternakan Sumatera Barat agar sapi-sapi tersebut tahan terhadap Virus Jembrana, yakni dikawinkan dengan sapi pesisir (lokal) Sumbar.
“Saat ini jumlah sapi sulit berjumlah lebih banyak, karena lahan pakan yang terkelola baru 20 hektar. Makanya, jika sudah mendekati angka 400 ekor sapi-sapi afkir dijual untuk dijadikan pendapatan asli daerah (PAD). Sementara, anak-anak sapi yang lahir banyak ini belum dihitung dalam data karena masih melihat pertumbuhanya dahulu,” ujar Gubernur.
gubernur sumbar Irwan Prayitno juga mengungkapkan, hasil penelitian dari universitas andalas (Unand) menyatakan, bahwa Sumbar meliliki potensi lahan untuk mengembangkan ternak sapi 800.000 ekor. Sementara kebutuhan konsumsi daging Sumbar ada 100 ekor per hari.
“Karena itu Pemprov Sumbar telah memprogramkan satu petani satu sapi, memberikan prioritas kepada para petani untuk memiliki ternak terutama ternak sapi. Karena menurutnya petani dengan pendapatan atau penghasilan ekonominya yang masih di bawah UMR dan di bawah rata-rata sehingga perlu ditingkatkan pendapatan melalui program ini, program Triaga (perbankan, peternak dan pengusaha) dan ada banyak program lainnya,” tutur Gubernur Irwan Prayitno.
Selain itu, Gubernur juga punya program yang dinamakan dengan ‘i-ternak' yaitu aplikasi yang mempertemukan pemegang uang, investor untuk dipertemukan dengan petani atau kelompok petani yang punya potensi untuk beternak. Program ini dari pihak swasta yang didukung oleh pemerintah agar para petani dapat meningkatkan pendapatannya dan juga kesejahteraannya.
Plh. Kadis Peternakan M. Kamil, juga menambahkan, secara mendetail dijelaskan bahwa lahan UPTD Ternak Ruminansia merupakan bekas Stasiun Pembibitan Ternak milik Area Development Project (ADP) yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Jerman Barat pada tahun 1982 silam.
“Kerjasama ini berlangsung selama lima tahun (1982-1988) dan berjalan sukses, sapi yang dimiliki saat itu lebih kurang sebanyak 500 ekor dengan areal seluas 2.000 hektar,” ujar M. Kamil.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Yulianto, Forkopimda pasaman barat, Kadis Kominfo, Plh. Kadis Peternakan drh. M.Kamil, M.M., Plt. Kabiro Humas Setdaprov Sumbar, beberapa OPD di lingkungan Pemkab Pasaman Barat dan beberapa pejabat di lingkungan Dinas Peternakan Sumbar.
No tags for this post.