Di tengah mewabahnya penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona membuat semua orang was-was, ketakutan. Takut ditularkan penyakit oleh orang lain atau menularkan penyakit kepada orang lain. Lockdown (karantina) adalah salah satu cara yang dilakukan untuk tidak terinfeksi dari bahaya virus tersebut.
Karantina tersebut bisa dilakukan secara mandiri -perorangan. Atau secara luas, karantina wilayah yang merupakan penerapan karantina terhadap suatu daerah atau wilayah tertentu dalam rangka mencegah perpindahan orang, baik masuk maupun keluar dari wilayah tersebut, untuk tujuan tertentu yang mendesak.
Ada juga yang baru-baru ini mendengar istilah herd immunity. Istilah tersebut banyak diperbincangkan seiring dengan pandemi Virus Corona (covid-19) di seluruh dunia. Herd immunity disebut-sebut sebagai salah satu solusi untuk menghentikan penyebaran penyakit yang diakibatkan dari Corona.
Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menilai penerapan herd immunity untuk mengatasi Covid-19 di Indonesia sama sekali tidak boleh dijadikan pilihan. Alasannya cukup tegas, yakni cara tersebut dapat menghilangkan satu generasi.
Kajian PAPDI tersebut ditujukan kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Doni Monardo dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih pada Jumat (27/3) lalu.
“Dampaknya adalah peningkatan jumlah kematian. Kematian massal ini bisa terjadi di kelompok usia produktif sehingga mengakibatkan hilangnya sebuah generasi,” demikian tertulis dalam surat pengantar kajian tersebut.
Dilansir dari laman Kementerian kesehatan, herd immunity atau kekebalan kelompok adalah keadaan ketika sebagian besar orang kebal terhadap penularan penyakit tertentu. Herd immunity bisa tercipta dengan dua cara, salah satunya dengan menyuntikkan vaksin untuk penyakit tertentu secara masif. Ini biasa dilakukan dalam bentuk imunisasi.
Semakin besar cakupan imunisasi, semakin tinggi pula herd immunity. Cara kedua adalah dengan mekanisme alami. herd immunity diupayakan dengan membiarkan virus menginfeksi sebagian besar orang. Ini dilakukan ketika virus tertentu belum ditemukan atau sedang diupayakan vaksinnya.
Ditengah pandemi saat ini, herd immunity hanya dapat dilakukan dengan cara kedua, karena sampai saat ini vaksinnya memang belum ditemukan.
No tags for this post.