Muslim tak kuasa menahan tangis saat bertemu Nasrul Abit di Taluak Limpaso, Kecamatan Batang Kapas, pesisir selatan, Kamis (3/12). Ia merupakan ayah Nofriyanti, korban yang meninggal akibat kerusuhan Wamena, Papua. Ia berurai air mata saat menyampaikan terima kasih kepada Nasrul Abit dalam kegiata safari politik calon gubernur sumbar itu di daerah tersebut.
“Terima kasih kami, Pak. Kami sebenarnya tidak ingin mengingat peristiwa itu. Sedih di balik sedih kami, Pak,” katanya sambil mengusap air mata.
Bagi Muslim dan keluarga korban kerusuhan Wamena, Nasrul Abit adalah pahlawan karena tidak ada pejabat dari Sumbar yang berani pergi ke daerah itu saat konflik setahun lalu.
“Kami tidak tahu saat itu harus berbuat apa. Beliau memberi jalan. Beliau juga mengizinkan anak kami dikuburkan di belakang rumah,” ujarnya.
Sambil mengusap air mata dan sesekali menyembunyikan tangisnya, Muslim menyampaikan alasan mengubur putrinya itu di belakang rumah mereka.
“Kami tanam di belakang rumah agar kami dekat dengan almarhumah, Pak. Perih rasanya kalau dikenang, Pak,” ucapnya menahan isak tangis.
Muslim berharap Nasrul Abit terpilih menjadi Gubernur Sumbar. Menurutnya, sulit menemukan sosok pemimpin yang peduli dan berani seperti Nasrul Abit.
“Semoga dimudahkan jalan beliau menjadi Gubernur Sumbar. Amin,” katanya.
Nasrul Abit menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah bahu-membahu memulangkan perantau Minang di Wamena.
Ia mengatakan bahwa saat ini Papua kembali memanas setelah deklarasi kemerdekaan Papua Barat beberapa hari belakangan. Atas situasi itu, ia mendoakan orang Sumbar di sana aman dan terhindar dari bahaya.
No tags for this post.