Wakil Gubernur sumatera barat, Nasrul Abit membuka secara resmi acara simulasi penanggulangan bencana pada masa pandemi covid-19 tahun 2020 di Pangeran Beach hotel, Selasa (25/8).
Nasrul Abit mengungkapkan, bahwa tujuan dilakasnakan acara simulasi ini adalah membangun sistem dan koordinasi prosedur terkait penanggulangan Covid-19 serta bencana gempa bumi dan tsunami di Sumatera Barat. Kemudian, untuk meningkatkan kapsitas pemahaman, pengetahuan pemerintah daerah dan membentuk koordinasi yang baik antar stakeholder dalam penanggulangan bencana, khususnya terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami pada masa pandemi Covid ini.
Selanjutnya, Wagub Sumbar menyebutkan, bahwa rangkain kegiatan ini adalah bentuk inisiatif Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat melalui Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo supaya tidak lupa akan adanya bencana. Karena melihat suasana Covid-19 saat ini sudah masuk bulan kelima, mulai dari Maret hingga Agustus 2020 sekarang.
“Harapan kita pada Bulan Juli yang lalu sudah melandai total, ternyata sekarang naik lagi. Kalau dilanjutkan psbb lagi belum tau, karena PSBB itu biayanya sangat besar, mulai dari mengawasi perbatasan, perlengkapan APD, perlengkapan, termasuk alat swab, juga tempat karantina,” ujar Nasrul Abit.
Wagub Sumbar juga mengungkapkan, adaptasi perubahan baru, sangat tergantung pada kedisiplinan. Jika ingin keluarga sehat, masyarak sehat, maka harus menerapkan protokol kesehatan.
Sumbar, tutur Wagub, merupakan salah satu daerah rawan bencana alam, selain pandemi Covid-19. Sebelumnya, sering terjadi genpa dan tsunami di Kepulauan Mentawai.
“Untuk itu, semua masyarakat Sumatera Barat harus siap untuk menghadapi bencana, terlebih masyarakat yang berada di tepi laut yang berprofesi sebagai nelayan perlu adanya pemberitahuan atau edukasi kepada mereka bagaimana menghadapi ketika bancana alam terjadi terkhususnya tsunami,” sambung Nasrul Abit.
Sementara untuk teknis pelaksanaan simulasi tersebut akan dilaksanakan oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lengkap berjumlah 28 orang berasal dari BPBD, Relawan, Dinas sosial, Dinas PUPR, TNI AD, TNI AU, TNI AL, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar, BMKG dan OPD terkait lainnya.
No tags for this post.