Wakil Gubernur sumatera barat, Nasrul Abit mengunjungi ratusan korban tanah longsor di Kelurahan Tanah Garam, Kota solok. Sebanyak 77 kepala keluarga dengan jumlah 350 jiwa, sudah menempati lokasi pengungsian, sebab khawatir akan terjadinya longsor susulan.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (3/9) sore pukul 17.00 WIB. Kota Solok dan sekitarnya diguyur hujan deras disertai angin kencang. Dampak dari hujan itu, terjadi tanah longsor dan pohon tumbang, meluapnya anak sungai serta tanah bergerak (Likuifaksi) di beberapa titik di wilayah Payo.
Melihat fenomena alam tersebut, membuat kepanikan bagi sebagian besar masyarakat Payo. Sehingga memutuskan untuk mengungsi.
“Hari ini, kita lihat seperti apa kondisi di lapangan. Untuk rumah, tidak banyak yang rusak. Agar aman dari ancaman, warga di sini memanfaatkan bangunan sekolah sebagai tempat pemukiman sementara waktu,” kata Nasrul Abit, Jumat (4/9).
Wagub Sumbar tersebut mencoba menenangkan hati warga, mengajak untuk bersabar dan memilih pengungsian daripada balik ke rumah dalam kondisi hujan yang masih lebat.
“Agar kita tetap waspada, jika tinggal di daerah yang curam seperti ini saat hujan,” kata Wagub.
Selain itu, Nasrul Abit memastikan selama berada di tempat pengungsian, baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar maupun Kota Solok melalui otoritas terkait, yakni BPBD, akan mendistribusikan kebutuhan logistik pangan.
Pemerintah, kata Nasrul, akan menjamin warga yang terdampak bencana alam ini tidak kelaparan. Selain juga, logistik lain seperti perlegkapan tidur dan bayi juga dipenuhi. Pemerintah akan selalu hadir di saat masyarakat dalam kesusahan, apalagi diakibatkan oleh musibah dan bencana alam.
“Dinsos, BPBD sudah bawa makanan. Yang penting, jangan sampai kelaparan. Makanan, kita tanggung jawab. Kalau ada hal-hal penting, kita akan koordinasikan dengan BPBD Provinsi untuk membantu. Tadi, kita bawa bantuan berupa logistik pangan dan perlengkapan tidur serta perlengkapan bayi,” ujar Nasrul Abit.
Mengingat masih berpotensi adanya longsor susulan, Nasrul Abit menginstruksikan kepada BPBD, baik tingkat Provinsi maupun Kota Solok, untuk segera mengantisipasi berbagai macam kemungkinan yang mengancam keselamatan warga. Karena, jika dilihat dari kondisi geografis dan struktur tanahnya, lokasi ini salah satu lokasi yang rawan gerakan tanah.
No tags for this post.