Bukiktinggi yang disebut The Dream Land of Sumatera menyimpan keindahan dan kenyamanan bagi wisatawan. adalah kota yang banyak dikunjungi wisatawan yang berkunjung ke Sumbar. Terletak 90 Km di utara Kota , perjalanan ke akan melewati Lembah Anai dan Kota Panjang, pemandangan hamparan sawah. Perbukitan, lembah dengan hutan yang lebat, , jalan yang berkelok-kelok akan menemani perjalanan menuju kota yang dipimpin Walikota Drs Djufri.

Objek yang dikenal sebagai Grand Canyon-nya Indonesia merupakan tempat yang paling indah di dan sudah dikenal di seluruh wilayah Indonesia bahkan mancanegara. Kemolekan Ngarai Sianok sangat bagus di pagi hari—menyaksikan embun pagi naik dan menutupi lembah Ngarai Sianok. Ngarai Sianok merupakan sebuah lembah curam yang memanjang dan berkelok dari selatan Ngarai Koto Gadang sampai di Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir sampai daerah Palupuh, serta memiliki pesona pemandangan yang indah.

Di bawah ngarai mengalir Sungai Batang Sianok berair jernih dan terdapat hamparan persawahan menghijau dan perkebunan rakyat di antara dua ngarai. Setiap pengunjung yang mendatangi Bukiktinggi pasti menyempatkan diri melihat Ngarai Sianok. Keindahan pesona alam, Ngarai Sianok membuat daerah ini ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara sehingga menjadi salah satu andalan Sumbar dan Indonesia di sektor . Begitu banyak objek wisata di kota bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bukiktinggi merupakan tempat lahirnya Wakil Presiden RI pertama, Bung Hatta. Selain itu, Bukiktinggi juga pernah menjadi ibu kota Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Pada tahun 1948, petinggi-petinggi RI waktu itu—Bung Karno, Bung Hatta, dan Perdana Menteri Syahrir ditawan Belanda. Untuk mengisi kevakuman pusat di , para petinggi kita menunjuk Mr. Syarifuddin Prawiranegara untuk memegang tampuk pimpinan PDRI dengan Bukittinggi sebagai ibu kotanya. Kota wisata Bukiktinggi penuh syarat makna. Tidak hanya keindahan dan keelokan daerahnya. Objek akan terlihat Taman Panorama dekat Ngarai Sianok. Di dalam Taman Panorama juga terdapat gua bekas persembunyian tentara Jepang sewaktu Perang Dunia II yang disebut sebagai ‘Lobang Jepang'.(*)