Wakil Gubernur sumatera barat Nasrul Abit didampingi Wakil Bupati Kabupaten solok Yulfadri bersama OPD terkait mengunjungi korban bencana tanah longsor di Jorong Sarik Ateh, Nagari Sarik Alahan Tigo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok pada Rabu (10/6).
Keluarga korban yang dikunjungi Wagub dan rombongan menangis terharu. Suasana duka masih menyelimuti keluarga pasangan suami istri Tarmizi (46) dan Yenni (44).
Saat mengunjungi rumah duka, terlihat Yenni tanpa henti menangis sembari memanggil-manggil nama anaknya. Tanpa disadari Wagub Nasrul Abit pun ikut terharu.
Selain menyerahkan bantuan, Wagub Nasrul Abit membicarakan rencana merelokasi korban ke tempat yang lebih aman.
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar ikut berduka atas kejadian duka ini, terutama keluarga Tarmizi dan Yenni yang kehilangan kedua anaknya yang tercinta. Insya Allah mereka masuk surga dan bagi keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan sabar menghadapi cobaa tersebut,” ucap Wagub Nasrul Abit.
Diberitakan sebelumnya, telah terjadi bencana tanah longsor pada Jumat (5/6) sekitar pukul 02.00 WIB. Kakak beradik, diketahui bernama Melsa Gustia (20) dan Rafky Aulia Zikra (13) menjadi korban dalam peristiwa naas tersebut. Keduanya tertimpa material longsor ketika keduanya sedang tertidur.
“Malam itu hujan sangat lebat, tiba-tiba terdengar gemuruh. Longsor datang persis mengahantam rumah kami. Kami tidak sempat lari ke luar. Dinding belakang rumah kami roboh menimpa kedua anak kami, Pak Wagub,” kisah Yenni.
Lanjut Yenni menjelaskan, kejadian ini pertama sekali diketahui oleh suaminya ketika terbangun karena mendengar dentuman akibat hantaman longsor. Kedua anaknya ikut tertimpa material bangunan.
“Saya selamat, hanya luka di bagian kaki sebelah kiri. Anak-anak saya sudah tidak ada lagi, Pak Wagub,” kata Yenni dalam tanggis.
Menanggapi rencana relokasi tersebut, salah seorang warga, Wardi (53), mengaku bersyukur jika pemerintah bersedia menyiapkan lahan sebagai tempat permukiman baru.
“Yang penting warga di sini aman dan tidak jauh dari lahan pertanian. Atau kalau memang pemerintah mau menyiapkan lahan baru, saya pikir kita siap untuk direlokasi,” kata Wardi.
Wardi mengungkapkan, jadi selama ini memang kita hidup dalam kecemasan, apalagi saat cuaca buruk terjadi, kita takut akan terjadi longsor yang bisa menimpa rumah dan merenggut korban jiwa.
No tags for this post.